Artikel
“Semarak Yudisium FKIP UMSurabaya 2025: Lulusan Pendidikan Matematika Siap Jadi Pendidik Cerdas di Era AI”
- Di Publikasikan Pada: 16 Oct 2025
- Oleh: Admin FKIP Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan
- 97

Surabaya, 11 Oktober 2025 — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surabaya kembali mencetak generasi pendidik baru melalui kegiatan Yudisium dan Kuliah Pakar yang diselenggarakan di Auditorium At-Tauhid Tower lantai 13. Suasana hangat dan penuh kebanggaan terasa sejak awal acara, yang dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, dan pimpinan fakultas.
Mengusung tema “Deep Learning & AI untuk Pendidikan: Merancang Pembelajaran yang Berdampak”, kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Biyanto, M.Ag., Staf Ahli Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Prof. Biyanto menekankan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) dan deep learning bukanlah ancaman bagi dunia pendidikan, melainkan peluang besar bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih personal dan bermakna.
“AI dapat membantu guru memahami karakter dan kemampuan siswa secara lebih mendalam. Tantangannya adalah bagaimana pendidik mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas interaksi dan pengalaman belajar,” ujar Prof. Biyanto di hadapan peserta.
Sementara itu, Dekan FKIP UMSurabaya, Achmad Hidayatullah, S.Pd., M.Pd., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh lulusan atas kerja keras dan dedikasi mereka selama menempuh pendidikan. Ia juga mengingatkan pentingnya peran lulusan FKIP sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan generasi bangsa di tengah perubahan zaman yang serba cepat.
“Menjadi pendidik hari ini berarti menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kecerdasan akademik saja tidak cukup, dibutuhkan pula akhlak, kepemimpinan, dan kemampuan adaptif terhadap teknologi,” tegasnya.
Dalam sesi prosesi yudisium, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika memberikan pesan yang inspiratif dan interaktif kepada para lulusan. Beliau menekankan bahwa keberhasilan seorang pendidik bukan hanya diukur dari kemampuan mengajar, tetapi juga dari kemampuannya menumbuhkan semangat berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter pada peserta didik.
“Guru matematika masa depan harus mampu mengajarkan logika dan empati sekaligus. Dunia pendidikan membutuhkan pendidik yang berpikir mendalam dan mampu berinovasi,” pesannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan mahasiswa berprestasi, pemberian tali asih kepada dosen purna tugas, dan tahun ini, Program Studi Pendidikan Matematika meluluskan 14 mahasiswa yang siap berkiprah sebagai tenaga pendidik profesional. Dua di antaranya memperoleh penghargaan khusus: Triska Ilma Wardani sebagai Mahasiswa Berprestasi Akademik dan Putri Rohmatul Ilmi sebagai Mahasiswa Berprestasi Non Akademik, yang dinilai aktif dan berkontribusi besar dalam kegiatan kemahasiswaan serta pengembangan diri.
Momen yudisium kali ini tidak hanya menjadi seremoni akademik, tetapi juga refleksi atas komitmen FKIP UMSurabaya dalam menyiapkan lulusan yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan era kecerdasan buatan. Suasana haru, bahagia, dan penuh semangat mewarnai akhir acara — mengiringi langkah para lulusan menuju babak baru pengabdian di dunia pendidikan Indonesia.