Artikel

Mengasah Otak Kanan dan Kiri: Pendidikan Matematika UM Surabaya Integrasikan Coding untuk Siapkan Generasi Digital Problem Solver

  • Di Publikasikan Pada: 25 Jul 2025
  • Oleh: Admin FKIP Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan
  •  114

Surabaya, 25 Juli 2025 — Pembelajaran Matematika sering kali dianggap momok menakutkan bagi sebagian siswa. Rumus-rumus yang terkesan kaku dan metode pengajaran yang monoton membuat siswa sulit menikmati pelajaran ini. Namun, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), hadir dengan inovasi baru yang memadukan matematika, coding, dan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning pedagogy).

Melalui kurikulum yang telah direstrukturisasi sesuai dengan paradigma Outcome-Based Education (OBE), mahasiswa Pendidikan Matematika UM Surabaya dibekali keterampilan untuk mengajarkan matematika tidak lagi sebatas teori di atas kertas. Mereka didorong mengintegrasikan computational thinking dan coding sederhana dalam proses pembelajaran agar lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan dunia nyata.


Coding dan Matematika: Media Belajar yang Hidup

Lebih dari sekadar menulis kode, coding di kelas Matematika menjadi alat untuk mengasah pola pikir logis, kreatif, dan solutif. Mahasiswa Pendidikan Matematika UM Surabaya dilatih menyusun media pembelajaran interaktif berbasis coding untuk membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak, seperti algoritma, pola bilangan, hingga pemecahan masalah nyata.

“Ketika mahasiswa kami terjun ke sekolah melalui program microteaching dan KKN, mereka membawa proyek-proyek coding sederhana yang langsung bisa diaplikasikan siswa, seperti membuat kalkulator perbandingan, simulasi statistik, atau game edukasi berbasis matematika,” ungkap Kaprodi Pendidikan Matematika FKIP UM Surabaya.

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar hasil hitungan, tetapi juga memahami “mengapa dan bagaimana” konsep tersebut bekerja melalui visualisasi dan simulasi interaktif.


Deep Learning Pedagogy: Membawa Matematika ke Dunia Nyata

Tidak hanya sekadar memahami rumus, Program Studi Pendidikan Matematika UM Surabaya mengadopsi deep learning pedagogy agar proses pembelajaran lebih bermakna. Mahasiswa diajarkan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menantang, di mana siswa harus menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi kreatif berbasis data.

Proyek-proyek berbasis Project-Based Learning (PjBL) yang menggabungkan matematika dan coding menjadi andalan dalam menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) bagi siswa. “Kami ingin lulusan Pendidikan Matematika UM Surabaya menjadi guru yang bukan hanya pintar berhitung, tetapi juga inovator yang mampu menciptakan pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” tambah Kaprodi.


Menjawab Tantangan Era Digital dan Society 5.0

Integrasi coding dalam pembelajaran matematika di UM Surabaya sejalan dengan visi besar menyiapkan lulusan yang siap bersaing di era Society 5.0, di mana teknologi, data, dan kreativitas menjadi kunci. Mahasiswa didorong untuk menguasai literasi numerasi digital, berpikir komputasional, serta memiliki kemampuan literasi teknologi yang mumpuni.

Rektor UM Surabaya menegaskan, “Penguasaan coding bagi calon guru matematika bukan lagi opsional, tetapi menjadi kompetensi wajib agar mampu memfasilitasi siswa menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks.”


Pendidikan Matematika UM Surabaya: Mencetak Pendidik Masa Depan yang Adaptif dan Inovatif

Melalui integrasi coding, pembelajaran mendalam, dan nilai-nilai kemuhammadiyahan, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UM Surabaya berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial, spiritualitas yang kuat, dan kemampuan berinovasi dalam dunia pendidikan.

Dengan membawa konsep “Matematika yang hidup” ke dalam ruang kelas, lulusan Pendidikan Matematika UM Surabaya diharapkan mampu menjadi agen perubahan di dunia pendidikan Indonesia, mencetak generasi problem solver yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global.